03 January 2017

RINGKASAN ILMU SOROF TASRIF ISTILAKHI

RINGKASAN ILMU SOROF TASRIF ISTILAKHI
PENDAHULUAN
A. CARA DAN TARGET BELAJAR ILMU SOROF
1. Harus bisa mentashrif. Mentashrif maksudnya adalah mengubah sebuah kata menjadi kata lain yang memiliki makna bermacam-macam. Misalnya, dengan ilmu Shorof, kita bisa mengubah fi’il madhi menjadi fi’il mudhore, fi’il amer, dan fi’il nahyi dll.
2. Harus bisa membedakan bentuk kata berdasarkan pelakunya, baik itu orang ke-3, orang ke-2, atau orang ke-1.
B. LANGKAH-LANGKAH BELAJAR ILMU SHOROF
1. Mengetahui Dan Memahami pengertian Istilah Kata
Fi'il, madzi, mudzori', amar, nahi, isim, masdar, masdar mim, dzomir, fail, maful, zaman, makan, alat, tsulasi, ruba'I, mujarod, mazid, mulhaq, ma'lum, majhul, sohih, salim, mudho'af, mahmuz, mu'tal, idghom, mufrod, tasniah, jama', mutakallim, mukhotob, ghoib.
2. Mengetahui dan menghafalkan cetakan kata
3. Mengetahui, memahami, menghafalkan faidah suatu cetakan kata
4. Mengetahui dan memahami pembagian fi'il menurut waktunya
5. Mengetahui dan memahami pembagian fi'il menurut pelakunya
6. Mengetahui dan memahami pembagian fi'il huruf asli dan tambahanya
7. Mengetahui dan memahami pembagian fi'il huruf sohih dan ilatnya
C. ILMU SHOROF
a) Pengertian
Ilmu Shorof yaitu ilmu tentang perubahan kata dari bentuk kata satu kepada bentuk-bentuk lainnya sesuai dengan makna yang dikehendaki.
b) Pembagian
Ilmu shorof dibagi menjadi 2
1. Ilmu sorof yang mempelajari tentang perubahan lafadz dan maknanya, disebut TASRIF
Tasrif di bagi menjadi 2 yaitu
1) Tasrif Istilahi/Horisontal : perubahan bentuk kalimah dari fiil madzi sampai ism alat. Jumlah perubahan Sighotnya (bentuk kata) ada 13 yaitu
1. Sighot Fi'I' madhi : bentuk kata yang menunjukan arti waktu lampaunya pekerjaan
2. Sighot Fi'il mudhori' : bentuk kata yang menunjukan arti waktu sekarang atau akan datangnya pekerjaan
3. Sighot Isim masdar ghoiru mim : bentuk kata yang menunjukkan arti pengukuhan pekerjaan
4. Sighot Isim masdar mim : bentuk kata yang menunjukkan arti pengukuhan pekerjaan
5. Sighot Isim dhomir : bentuk kata ganti
6. Sighot Isim fail : bentuk kata yang menunjukan arti orang yang melakukan pekerjaan
7. Sighot Isim isyaroh : bentuk kata tunjuk
8. Sighot Isim maful : bentuk kata yang menunjukan arti orang yang dikenai pekerjaan
9. Sighot Fiil amar : bentuk kata yang menunjukan arti perintah pekerjaan
10. Sighot Fiil nahi : bentuk kata yang menunjukan arti larangan pekerjaan
11. Sighot Isim zaman : bentuk kata yang menunjukan arti waktunya pekerjaan
12. Sighot Isim makan : bentuk kata yang menunjukan arti tempatnya pekerjaan
13. Sighot Isim alat : bentuk kata yang menunjukan arti alatnya pekerjaan
2) Tasrif Lughowi/Vertikal : perubahan bentuk kalimah yang mengandung isim dhomir/kata ganti.
Jumlah perubahan sighotnya ada 14.
2. Ilmu sorof yang mempelajari tentang perubahan lafadznya saja disebut ilmu I'LAL
D. WAZAN DAN MAUZUN
Wazan ( الوزن ) adalah cetakan suatu kata yang terdiri dari huruf fak, 'ain dan lam secara berurutan serta huruf tanbahan ya' atau tak, alif, nun, hamzah, wawu, mim dan huruf dobel.
Mauzun adalah kata yang di ikutkan wazan
contoh : نَصَرَ - كَتَبَ - دَرَسَ - قَعَدَ - خَلَقَ - أَمَلَ
semuanya berwazan : فَعَلَ .
E. PEMBAGIAN KATA
Kata dalam bahasa ‘arab terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Isim ( الإِسْمُ ) atau kata benda
2. Fi’il ( الْفِعْلُ ) atau kata kerja
3. Huruf ( الْحَرْفُ ) yaitu huruf yang memiliki makna.
1. Isim dilihat dari asal katanya terbagi menjadi 2, yaitu
1. Isim Jamid : isim yang tidak bisa di tasrif, contoh : الحجر
2. Isim Musytaq : isim yang bisa di tasrif. contoh : نَاصِرٌ ( penolong ) berasal dari kata نَصَرَ ( menolong ).
2. Fi’il dilihat dari waktu terjadinya dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Madhi ( الْمَاضِي ) yaitu kata kerja lampau
2. Mudhori’ ( الْمُضَارِعُ ) yaitu kata kerja sekarang atau akan.
3. Amr ( الأَمْرُ ) yaitu kata kerja perintah.
3. Fi’il dilihat dari Jumlah Huruf Aslinya terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Tsulatsi (الثُّلاَثِيُّ ) yaitu fi’il yang jumlah huruf aslinya tiga, contoh : نَصَرَ
2. Ruba’i ( الرُّبَاعِيُّ ) yaitu fi’il yang huruf aslinya empat, contoh : دَحْرَجَ
4. Fi’il Tsulatsi maupun Ruba’i terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Mujarrod ( الْمُجَرَّدُ ) yaitu bila semua hurufnya asli,
contoh : نَصَرَ dan دَحْرَجَ
2. Mazid ( الْمَزِيْدُ ) yaitu bila telah mengalami penambahan,
contoh : تَنَاصَرَ
5. Fiil dilihat dari faidahnya dibagi menjadi 2 yaitu
1.Muta'adi : kata kerja yang mempunyai obyek.
Contoh : ضرب زيد عمرا
2.Lazim : kata kerja yang tidak mempunyai obyek, contoh جاء زيد
6. Fiil di lihat dari aktif dan pasifnya dibagi menjadi 2 yaitu
1.Ma'lum : kata kerja yang memeliki subyek dan obyek,
contoh ضرب زيد عمرا
2.Majhul : kata kerja yang hanya memiliki obyek, contoh ضرب عمر
7. Fiil dilihat dari huruf 'ilatnya (ا-ي-و) dibagi menjadi 2 yaitu
1. Salim : fiil yang tidak ada huruf ilatnya. Fiil salim dibagi menjadi 3.
1. Sohih : fiil salim yang tidak ada huruf dobelnya,
contoh ضرب
2. Mudhoaf : fiil salim yang terdapat huruf dobelnya baik terpisah atau tidak,
contoh مد , قلقل
3. Mahmuz : fiil salim terdapat huruf hamzahnya. Fiil salim mahmuz dibagi menjadi 3
1. Mahmuz fa'I : fiil yang fa' fiilnya berupa huruf hamzah, contoh أمل
2. Mahmuz 'aini : fiil yang 'ain fiilnya berupa huruf hamzah,
contoh وأد
3. Mahmuz ya'I : fiil yang lam fiilnya berupa huruf hamzah,
contoh قرأ
2. Mu'tal : fiil yang ada huruf ilatnya.
Fiil mu'tal dibagi menjadi 4 yaitu
1. Missal : fiil yang fa' fiilnya berupa huruf ilat. Fiil mu'tal missal dibagi menjadi 2 yaitu
1. Missal wawi : fiil yang fa' fiilnya berupa huruf wawu,
Contoh : وعد
2. Missal ya'I : fiil yang fa' fiilnya berupa huruf ya', Contoh : يسر
2. Ajwaf : fiil yang 'ain fiilnya berupa huruf ilat. Fiil mu'tal ajwaf dibagi menjadi 2 yaitu
1. Ajwaf wawi : fiil yang 'ain fiilnya berupa huruf wawu,
Contoh : صان _ صوَن
 2. Ajwaf ya'I : fiil yang 'ain fiilnya berupa huruf y',
Contoh : سار ­_ سير
3. Naqis : fiil mu'tal yang lam fiilnya berupa huruf ilat. Fiil mu'tal naqis dbagi menjadi 2 yaitu
1. Naqis wawi : fiil yang lam fiilnya berupa huruf wawu,
Contoh : غز_ غزو
2. Naqis ya'i : fiil yang lam fiilnya berupa huruf ya',
Contoh : سرى _ سري
4. Lafif : fiil yang terdapat huruf ilat yang dobel. Fiil mu'tal lafif dibagi menjadi 2 yaitu
1. Lafif mafruq : fiil yang fa' fiil dan lam fiilnya berupa hurf ilat, contoh وقى
2. Lafif maqrun : fiil yang 'ain fiil dan lam fiilnya berupa huruf ilat, contoh شوى
TASRIF ISTILAHI
BAB
FI’IL TSULATSI MUJARROD
Fi’il Tsulatsi Mujarrod adalah bentuk kalimah fiil yang terdiri dari 3 huruf yang asli.
Fi’il Tsulatsi Mujarrod memiliki 6 wazan, yang kesemuanya bersifat SIMA’I, yaitu kita hanya mendengar dan mengikutinya dari orang-orang ‘arab terdahulu atau merujuk kepada kamus.
Wazan-wazannya yaitu :
Pertama : فعل يفعل
Kedua : فَعَلَ - يَفْعِلُ
Ketiga : فَعَلَ - يَفْعَلُ
Pada wazan ini ‘ain fi’il atau lam fi’il-nya berupa huruf halqi, (حلق) yaitu :
هـ - غ - ع - خ - ح - أ
Keempat : - يَفْعُلُ - فَعُلَ
Kelima : يَفْعَلُ - فَعِلَ
Keenam : يَفْعِلُ – فَعِل
BAB
FI'IL RUBA'I MUJARROD Dan MULHAQ
A. Fiil Ruba'I Mujarraod adalah bentuk kalimah Fiil yang terdiridari 4 huruf yang asli.
Fiil Ruba'I Mujarrod memiliki 1 wazan yaitu فعلل- يفعلل
B. Mulhaq ruba'I Mujarrod adalah bentuk kata fiil Tsulasi yang disamakan dengan Ruba'I Mujarrod. Jumlah wazan Mulhaq Ruba'I Mujarrod ada 7
Pertama : فعلل – يفعلل
Kedua : فوعل – يفوعل
Ketiga : فيعل – يفيعل
Keempat : فعول – يفعول
Kelima : فعيل – يفعيل
Keenam : فعلى – يفعلى
Ketujuh : فعنل – يفعنل
BAB
FI’IL TSULATSI MAZID
Fi’il Tsulatsi Mazid adalah bentuk kalimah yang terdiri dari 3 huruf asli dan di tambah huruf tambahan.
Fi’il Tsulatsi Mazid Dibagi Menjadi 3 yaitu :
1. Fiil Tsulasi Mazid Rubai
Fiil Tsulasi Mazid Rubai adalah bentuk kalimah fi'il yang terdiri dari 4 huruf, yang 3 huruf asal dan 1 huruf tambahan.
Fiil Tsulasi Mazid Rubai ada 3 wazan, yaitu :
Pertama : فعّل - يفعّل
dengan penambahan syaddah, memiliki makna merubah fi’il lazim ( in-transitif ) menjadi fi’il muta’addi ( transitif ), contoh : Kata فرِح bermakna “gembira”, bila diubah menjadi فرّح bermakna “menggembirakan”.
Bila fi’il aslinya sudah muta’addi, maka penambahan syaddah ini ber- makna ” intensitas “ atau “ berkali-kali ”, contoh : Kata قطَع bermakna “memotong” bila diubah menjadi قطّع bermakna “memotong-motong “.
Dan masih ada beberapa makna lainnya.
Kedua : فاعل - يفاعل - فاعل
dengan penambahan alif, memiliki makna musyarokah atau “ saling “, contoh : Kata قتَل bermakna “membunuh” bila diubah menjadi قاتل bermakna “ sa- ling membunuh “ atau “ berperang “.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnya.
Ketiga : أفعل - يفعل - أفعل
dengan penambahan hamzah memiliki makna merubah fi’il lazim ( in-transitif ) menjadi fi’il muta’addi ( transitif ), contoh : Kata كرُم bermakna “mulia”, bila diubah menjadi أكرم bermakna “memuliakan”.
Dan masih ada makna-makna yang lainnya.
Di antara ciri fi’il tsulatsi mazid dengan penambahan 1 huruf ini yaitu HURUF AWAL pada fi’il mudhori’-nya selalu di-DHOMMAH.
2. Fi’il Tsulatsi Mazid Khumasi
Fi’il Tsulatsi Mazid Khumasi adalah bentuk kalimah fiil yang terdiri dari 5 huruf, yang 3 huruf asli dan yang 2 Huruf tambahan.
Fi’il Tsulatsi Mazid Khumasi ada 5 wazan
Pertama : تفعّل - يتفعّل - تفعّل
dengan penambahan ta’ dan syaddah memiliki makna takalluf atau “berupaya”, contoh : Kata علِم bermakna “mengetahui”, bila diubah menjadi تعلّم bermakna “berupaya untuk tahu” atau “belajar”.
Dan masih ada beberapa makna lainnya.
Kedua : تفاعل -يتفاعل - تفاعل
Dengan penambahan ta’ dan alif memiliki makna musyarokah atau “saling” antara dua pihak atau lebih, contoh : kata ضرب yang bermakna “memukul”, bila diubah menjadi تضارب bermakna “saling memukul” antara dua pihak atau lebih.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnnya.
Ketiga : افتعل - يفتعل - افتعل
dengan tambahan hamzah dan ta’ memiliki makna muthowa’ah atau “hasil perbuatan”, contoh : kata جمع yang bermakna “mengumpulkan” bila diubah menjadi اجتمع bermakna “terkumpul”.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnya.
Keempat : انفعل - ينفعل - انفعل
dengan tambahan hamzah dan nun memiliki makna muthowa’ah atau “hasil perbuatan”, contoh : Kata كسر bermakna “memecahkan”, bila diubah menjadi انكسر bermaknma “terpecah”.
Dan masih da beberapa makna yang lainnya.
Kelima : افعلّ - يفعلّ - افعلّ
dengan tambahan hamzah dan syaddah memiliki makna mubalaghoh atau “sangat”, contoh : Kata حمر bermakna “merah”, bila diubah menjadi احمرّ bermakna “sangat merah”. Wazan ini khusus untuk warna, perhiasan dan cacat fisik.
3. Fi’il Tsulatsi Mazid Tsudasi
Fi’il Tsulatsi Mazid Tsudasi adalah bentuk kalimah fiil yang berjumlah 6 huruf yang 3 huruf asli dan 3 huruf tambahan.
Fi’il Tsulatsi Mazid sudasi ada 4 wazan, yaitu :
Pertama : ستفعلا -يستفعل -استفعل
dengan penambahan hamzah, sin dan ta’ memiliki makna tholab atau permintaan, contoh : Kata غفر bermakna “mengampuni”, bila diubah menjadi استغفر bermakna “minta ampun”.
Dan masih ada beberapa makna lainnya.
Kedua : افعوعل -يفعوعل -فعوعلا
dengan penambahan hamzah, wawu dan penggandaan ‘ain fi’il-nya memiliki makna mubalaghoh atau “sangat”, contoh : kata عشِب bermakna “tumbuh rumput”, bila diubah menjadi اعشوشب bermakna “banyak tumbuh rumput”.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnya.
Ketiga : افعوّل - يفعوّل - افعوّل
Dengan penambahan hamzah dan wawu bersyaddah, memiliki makna mubalaghoh atau “sangat”, contoh : Kata خرَط bermakna “redup”, bila diubah menjadi اخروّط bermakna “sangat redup”.
Keempat : افعالّ - يفعالّ - فعالّا
dengan penambahan hamzah, alif dan syaddah memiliki makna mubalaghoh atau “sangat”, contoh : Kata حمِر bermakna “merah”, bila diubah menjadi احمرّ bermakna “sangat merah” dan menjadi احمارّ bermakna “sangat amat merah”.
BAB
FI’IL RUBA’I MAZID
Fiil Ruba'i Mazid adalah bentuk kalimah fiil yang terdiri dari 4 huruf asal dan ditambah huruf tambahan.
Fiil Ruba'i Mazid dibagi menjadi 2 yaitu
1. Ruba'I Mazid khumasi
Ruba'I Mazid khumasi adalah bentuk kalimah fiil yang terdiri dari 5 huruf, yang 4 huruf asal dan 1 huruf tambahan.
Fi’il Ruba’i Mazid khumasi hanya ada satu wazan, yaitu
Satu : تَفَعْلَلْ- يَتَفَعْلَلُ - تَفَعْلَلَ
dengan penambahan ta’ memiliki makna muthowa’ah atau ” hasil perbua tan”, contoh :
Kata دحرج bermakna “menggulingkan”, bila diubah menjadi تدحرج bermakna “terguling”.
Fi’il Ruba’i Mazid Khumasi Memiliki Mulhaq (Fiil Tsulasi mujarrod yang disamakan) yang berjumlah 7 yaitu :
Pertama : تفعلل
 Kedua : تفوعل
Ketiga : تمفعل
 Keempat : تفيعل
Kelima : تفعول
Keenam :تفعيل
Ketujuh : تفعلى
2. Fi’il Ruba’i Mazid Sudasi
Fi’il Ruba’i Mazid Sudasi adalah bentuk kalimah fil yang terdiri dari 6 huruf, yang 4 huruf asal dan yang 2 huruf tambahan.
Fi’il Ruba’i Mazid khumasi ada 2 wazan, yaitu :
Pertama : يفعنلل - - افعنلل
dengan penambahan hamzah dan nun memiliki makna muthowa’ah atau hasil perbuatan, contoh : Kata حرجم bermakna “mengumpulkan unta”, bila diubah menjadi احرنجم bermakna “terkumpul” atau “berdesakan”.
Fiil Ruba'i Mazid Sudasi berwazan افغنلل – يفعنلل memeliki mulhaq (Fiil Tsulasi mujarrod yang disamakan) yang berjumlah 2 yaitu
Pertama : افغنلل
Kedua : افعنلى
Kedua : افعللّ - يفعللّ
dengan penambahan hamzah dan syaddah memiliki makna mubalaghoh atau “sangat”, contoh : Kata قشعر bermakna “berkerut”, bila diubah menjadi اقشعرّ bermakna “sangat berkerut”.
MANUNGGALING PASINAON
"GERAKAN SOSIAL PENDIDIKAN"
Minggu, 27 April 2014