13 December 2015

TENTANG SAYA

TENTANG SAYA








TENTANG SAYA


NAMA                                    : MUHAMMAD ROZIKIN
TEMPAT LAHIR                   : KENDAL
TANGGAL LAHIR               : 04 OKTOBER 1996
ALAMAT                                   : DESA PROTOMULYO RT01/RW08, KEC. KALIWUNGU SELATAN, KAB. KENDAL, PROV. JATENG
AGAMA                                 : ISLAM


RIWAYAT PENDIDIKAN
SD                                           : SDN 02 PROTOMULYO
SMP                                        : MTS NU 19 PROTOMULYO
SMA                                       : SMK NEGERI 4 KENDAL
( REKAYASA PERANGKAT LUNAK )
PERGURUAN TINGGI        : STMIK HIMSYA SEMARANG
( JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA )

PENGALAMAN ORGANISASI
1.      IRMA AL ISTIQOMAH PROTOMULYO, KALIWUNGU SELATAN ( SEKRETARIS 1 Th 2014 - 2017 M )
2.      PR. IPNU IPPNU PROTOMULYO ( Dept. TEKNOLOGI DAN  INFORMASI  Th 2012 - 2016 M )
- -  PR. IPNU IPPNU PROTOMULYO ( Ketua Umum IPNU Periode 2016 - 2018 M  )

FB                               : Muhammad Rozikin / Mukh Rozikin
Twitter                                    : @mukhrozikin

12 December 2015

Perayaan Maulid Nabi Pertama Kali



Setiap tahunnya, umat Islam di berbagai belahan dunia tidak pernah absen dari perayaan Maulid Nabi SAW. Bahkan, perayaan ini seakan sudah menjadi sebuah adat tersendiri di berbagai belahan bumi. Momen hari kelahiran Nabi SAW. yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal dipergunakan oleh umat Islam untuk semakin meningkatkan kecintaan kepada beliau.

Perayaan yang selalu diselenggarakan setiap tahunnya ini telah menjadi pembicaraan menarik sepanjang abad. Akan tetapi, ada sebagian kelompok yang berpendapat bahwa merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. adalah bid’ah sayyi’ah (buruk) dan hukumnya haram. Oleh karena itu dalam tulisan singkat ini, penulis ingin menjelaskan tentang hukum merayakan Maulid Nabi SAW. menurut syariat dan dalil-dalil beserta pendapat sebagian ulama mengenainya.

Pengertian Maulid

Kata “maulid” secara bahasa berarti waktu kelahiran. Dalam kitab Lisanul Arab[1] karya Ibnu Mandhûr disebutkan bahwa kata maulid bermakna: “Maulid al-rajul: wilâdatuhu.” Jadi, yang dimaksud dengan kata maulid  adalah waktu kelahiran seseorang.

Adapun pengertiannya secara istilah adalah sebuah perkumpulan yang di dalamnya terdapat pembacaan ayat Al-Quran dan sirah Nabi SAW., serta boleh juga ditambahkan dengan menghidangkan makanan bagi para hadirin. Dan perbuatan semacam ini tergolong dalam amalan bid’ah hasanah[2]yang mendapat pahala karena bertujuan mengagungkan Nabi Muhammad SAW. dan menampakkan kegembiraan atas kelahiran beliau.[3]

Sejarah Awal Mula Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Jika kita berbicara tentang sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW. maka orang yang pertama kali merayakan Maulid Nabi adalah Shahibul Maulid (pemiliknya sendiri) yaitu Nabi Muhammad SAW., sebagaimana keterangan dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Ketika Nabi SAW. ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: “Hari Senin adalah hari kelahiranku.” Hadis ini adalah dalil yang paling kuat dalam legalitas perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW..

Setelah itu, dalam perkembangannya, perayaan Maulid Nabi SAW. dirayakan secara meriah untuk pertama kalinya pada masa penguasa daerah Irbil, yaitu Raja Mudzaffar Abu Said Kaukabry bin Zainuddin Ali bin Baktakin. Ia adalah seorang raja yang sangat dermawan. Ibnu Katsir dalam “tarikh”-nya mengatakan bahwa Raja Mudzaffar adalah seorang pahlawan pemberani serta pandai dan cerdik. Yusuf bin  Qaz (cucu Abu Farj Ibnul Jauzi) dalam kitabnya “Mir’ah  al-Zaman” menceritakan bahwasanya dalam setiap perayaan Maulid Nabi SAW., Raja Mudzaffar menyediakan hidangan 5000 potong kepala kambing bakar, 10.000 potong ayam, 100 kuda, 100.000 zabady, dan 30.000 piring yang berisi manisan. Dan yang menghadiri perayaan maulid kala itu adalah para pembesar ulama dan tokoh sufi. Dalam perayaan maulid setiap tahunnya Sang Raja mengeluarkan biaya sekitar 300.000 dinar. Ia juga menyediakan tempat tinggal khusus bagi para tamu yang datang dari penjuru dunia dengan total dana operasional sekitar 100.000 dinar setiap tahunnya. Ia juga mengucurkan dana untuk perawatan dan kemakmuran Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi Madinah serta pengairan di Hijaz sekitar 30.000 dinar setiap tahunnya. Seluruh dana yang ia keluarkan ini belum termasuk sedekah-sedekahnya di sektor lainnya.

Istri Sang Raja yang bernama Rabi’ah Khatun binti Ayyub (saudari Panglima Besar Islam Shalahuddin al-Ayyubi) pernah menceritakan mengenai suaminya, bahwa ia (raja) hanya berpakaian yang terbuat dari kain katun yang harganya tidak sampai 5 dirham. Istrinya pernah mencela hal itu, dan Sang Raja menjawab: “Aku berpakaian dengan pakaian seharga kurang dari 5 dirham dan menyedekahkan sisa uangnya lebih baik daripada aku berpakaian yang mahal dengan menterlantarkan orang fakir dan miskin.”

Ibnu Khalikan ketika menulis biografi al-Hafiz Abu Khattab Ibnu Dihyah berkata: “Ia (Ibnu Dihyah) adalah termasuk pembesar pada ulama yang melanglang buana, pergi ke Maghrib (Maroko), Syam (Suriah), Irak, dan kemudian menetap di Irbil tahun 604 H.. Di sana ia mendapati raja daerah itu (Raja Mudzaffar) sedang merayakan Maulid Nabi, lantas ia pun menulis kitab “Al-Tanwîr fî Maulid al-Basyîr al-Nadzîr” dan membacanya di hadapan Sang Raja. Lantas Sang Raja memberinya hadiah sebesar 1000 dinar atas hal itu.[4]

Terkait tuduhan bahwa Perayaan Maulid Nabi pertama kali diadakan pada masa Dinasti Fathimiyah (Syiah), Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki berkata: “Dan tidak perlu memperdulikan ucapan seseorang yang mengatakan bahwa yang pertama kali merayakan Maulid Nabi adalah al-Fathimiyun sebab hal ini bisa jadi karena suatu kebodohan atau pura-pura tidak tahu kebenaran.”[5]

Dalil dalam Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dalil Al Quran

Surat Yunus ayat 58

قل بفضل الله وبرحمته فبذلك فليفرحوا هو خير مما يجمعون

“Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)

Dalam ayat tersebut, Ibnu Abbas r.a. menafsirkan bahwa karunia dan rahmat Allah itu adalah Nabi Muhammad SAW.. Dengan ayat tersebut, Allah menganjurkan umat Islam untuk bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW..

Imam Suyuthi menukil tafsiran ayat tersebut dari Ibnu Abbas r.a.: Karunia Allah dan rahmat-Nya adalah Nabi Muhammad SAW..[6]

Dalil Sunnah

وعن أبي قتادة : أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل عن صوم يوم الاثنين فقال : ذلك يوم ولدت فيه، وأنزل علي فيه.

“Dari Abu Qatadah, sesungguhnya Nabi SAW. ditanya tentang puasa hari Senin, lantas beliau menjawab: “Hari Senin itu adalah hari dimana aku dilahirkan, dan hari dimana aku diutus (sebagai Rasul).” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud)

Hadis tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah SAW. berpuasa pada hari Senin untuk bersyukur kepada Allah SWT.. Hal ini memberikan pesan tersirat kepada umat Islam bahwa jika Rasulullah SAW. bersyukur atas kelahirannya, maka sepantasnya kaum muslimin juga bersyukur atas hal itu, baik dilakukan dengan cara berpuasa, membaca Al-Quran, membaca sirah Nabi SAW., bersedekah, maupun melakukan perbuatan baik lainnya.

Dan hadis di atas juga bisa dijadikan dalil bahwa orang pertama yang merayakan Maulid adalah Nabi Muhammad SAW. sendiri. (bersambung)

*Mahasiswa Tingkat Akhir Universitas Al-Azhar Kairo-Mesir

[1] Ibnu al-Mandzur, Lisân al-‘Arab (Kairo: Dar al-Hadis), vol. 9, hal. 398

[2] Segala sesuatu yang terpuji yang diada-adakan setelah zaman Rasulullah SAW..

[3] Jalaluddin, al-Suyuthy, Husnul al-Maqshid fi ‘Amalil Maulid,  hal. 41

[4] Ibnu Khalikan, Waffiyah al- A’yân, vol. 2, hal. 420, 421

[5] Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki,Dhiya’utthullab.
sumbersumber : suara NU


[6] Jalaluddin,  al-Suyuthy, al-Durr al-Mantsur, vol. 2, hal. 308.

11 December 2015

kisah istighfar mbah kolil bangkalan

KISAH ISTIGFAR MBAH KHOLIL BANGKALAN

Suatu hari Kyai Kholil kedatangan tiga tamu yang menghadap secara bersamaan. Sang kyai bertanya kepada tamu yang pertama:

Mbah Kholil : "Sampeyan ada keperluan apa?"

Tamu 1 : "Saya pedagang, Kyai. Tetapi hasil tidak didapat, malah rugi terus-menerus," ucap tamu pertama.

Beberapa saat Kyai Kholil menjawab,

"Jika kamu ingin berhasil dalam berdagang, perbanyak baca istighfar,"

pesan kyai mantap.

Kemudian kyai bertanya kepada tamu kedua:

Mbah Kholil : "Sampeyan ada keperluan apa?"

Tamu 2 : "Saya sudah berkeluarga selama 18 tahun, tapi sampai saat ini masih belum diberi keturunan," kata tamu kedua.

Setelah memandang kepada tamunya itu, Kyai Kholil menjawab,

"Jika kamu ingin punya keturunan, perbanyak baca istighfar," tandas kyai.

Kini, tiba giliran pada tamu yang ketiga. Kyai juga bertanya,

Mbah Kholil : "Sampeyan ada keperluan apa?"

Tamu 3 : "Saya usaha tani, Kyai. Namun, makin hari hutang saya makin banyak, sehingga tak mampu membayarnya, " ucap tamu yang ketiga, dengan raut muka serius.

"Jika kamu ingin berhasil dan mampu melunasi hutangmu, perbanyak baca istighfar," pesan kyai kepada tamu yang terakhir.

Berapa murid Kyai Kholil yang melihat peristiwa itu merasa heran. Masalah yang berbeda, tapi dengan jawaban yang sama, resep yang sama, yaitu menyuruh memperbanyak membaca istighfar.

Kyai Kholil mengetahui keheranan para santri. Setelah tamunya pulang, maka dipanggillah para santri yang penuh tanda tanya itu. Lalu, Kyai Kholil membacakan al-Qur’an Surat Nuh ayat 10-12 yang artinya: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

Mendengar jawaban kyai ini, para santri mengerti bahwa jawaban itu memang merupakan janji Allah bagi siapa yang memperbanyak baca istighfar. Memang benar. Tak lama setelah kejadian itu, ketiga tamunya semuanya berhasil apa yang dihajatkan.

11 kata mutiara bob sadino

Sebuah kesuksesan itu tidak ada tanpa melangkahi persoalan dan duri kehidupan, siapa yang tidak kenal dengan Bob sadino? beliau memang telah sukses saat ini, tetapi jalan yang dilaluinya penuh rintangan, mulai bekerja sebagai karyawan, supir, kuli bangun, peternak, dll.

Pengusaha kawakan dengan ciri khasnya, celana pendek dan kemeja itu akan sangat dirindukan oleh banyak orang setelah menutup usia pada hari Senin (19/1/2015) sekira pukul 17.30 WIB . Pada beberapa tahun lalu, Bob Sadino mengungkapkan kata “ Saya tidak mau pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Terkubur bersama tubuh saya ketika mati kelak”,

Berikut 11 Kata Mutiara Goblok Bob Sadino Yang Menginspirasi, apakah kalangan masyarakat setuju dengan kata – kata tersebut, kembali lagi terhadap pandangan seseorang yang menanggapi kata – kata tersebut.

“Orang goblok itu nggak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang pintar kebanyakan mikir, akibatnya tidak pernah melangkah”
“Orang goblok sulit dapat kerja akhirnya buka usaha sendiri. Saat bisnisnya berkembang, orang goblok mempekerjakan orang pintar”
“Saya bisnis cari rugi, sehingga jika rugi saya tetap semangat dan jika untung maka bertambahlah syukur saya”
“Saya sudah menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain”
“Banyak orang bilang saya gila, hingga akhirnya mereka dapat melihat kesuksesan saya karena hasil kegilaan saya”
“Orang pintar kebanyakan ide dan akhirnnya tidak ada satu pun yang jadi kenyataan. Orang goblok cuma punya satu ide dan itu jadi kenyataan”
“Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif”
“Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu”
“Orang pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya nggak pernah mikir karena cuma melangkah saja. Ngapain mikir, kan cuma selangkah”
“Orang pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok itu berjuang keras untuk sukses bisa bisa bayar pelamar kerja”.
“Orang pintar maunya cepat berhasil, padahal semua orang tahu itu impossible! Orang goblok cuma punya satu harapan, yaitu hari ini bisa makan”

08 December 2015

keutamaan surat al Qodr

Diriwayatkan dari Imam Taqiyuddin As-Subuki, beliau dari ayahnya, sang ayah dari Abi Abdillah Muhammad Al-Hafidz, bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda, "Barang siapa mengambil tanah dari kubur pada saat pemakaman (seseorang), kemudian ia membacakan surat Al-Qadr (pada tanah tersebut) sebanyak tujuh kali, dan setelahnya tanah itu diletakkan pada kain kafan atau dimasukkan ke dalam kubur, maka si mayit tidak akan mendapatkan siksa di dalam kubur,”
I’anah Al-Thalibin


sumber : Lirboyo.net