30 December 2014

Mengenal sosok GUS DUR

Dalam menyikapi beberapa pola pikir, ucapan dan perilaku Gus Dur yang tampak tidak sesuai syariat, maka kita tidak boleh "taqlid buta" mengikutinya dan tetapi juga tidak boleh sembarangan mencaci-makinya.
Bisa jadi beliau melakukan hal tersebut karena memang terjadi kesalahan "menurut kita" atau karena dalam keadaan darurat atau karena kapasitas beliau sebagai Presiden yang harus mempertimbangkan kemaslahatan negara baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Allohu a'lam bisshowwab

Terlepas dari sosoknya yang kontroversial dengan segala pemikiran, ucapan dan perilaku yang seringkali dianggap menyimpang, saya khusnuddzon bahwa Gus Dur adalah orang baik.
Bagaimana tidak? Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya orang yang berziarah ke makam beliau bahkan menurut pengelola makam jumlahnya mencapai puluhan ribu per tahun.
Coba fikir, siapa yang mampu menggerakkan hati orang sebanyak itu dari berbagai penjuru negeri dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit agar mau berziarah ke makam Gus Dur? Tidak lain, jawabannya Alloh lah yang Maha Menggerakkan.
Toh seandainya prasangka saya keliru dan ternyata Gus Dur tidak baik, tetap saja saya khusnuddzon bahwa Gus Dur adalah orang baik.
Bagaimana tidak? Seiring banyaknya peziarah yang mendoakan dan memintakan maaf atas dosa-dosa beliau, saya yakin Alloh akan mengampuni karena sesungguhnya Alloh Maha Pengampun.,



23 December 2014

PENGERTIAN IJMA' DAN QIYAS

Ijma adalah kesepakatan para ulama untuk menentukan / istinbat suatu hukum untuk suatu urusan/perihal yang belum pernah ditemukan saat Nabi SAW hidup.

Contoh Ijma saat masih para sahabat utama hidup dilakukan saat penentuan khalifah pengganti Nabi SAW setelah kewafatannya.
Selanjutnya ijma menjadi tradisi dengan cara musyawarah para sahabat yg alim, dan dilanjutkan oleh para alimulama hingga saat ini.

Qiyas adalah upaya unutk menganalogikan/membandingkan sesuatu dengan obyek yg telah ditentukan dalam Quran dan hadits dan kesepakatan Sahabat2. Misal, penentuan jumlah nasab zakat beras, maka diqiyaskan dengan jumlah nasab pada gandum.

06 December 2014

Fadilah Surat Al - Iklas

Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a.
Pada suatu pagi Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik r.a. melihat suatu keanehan. Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup
dan kurang bercahaya seperti biasanya.
Tak lama kemudian Rasulullah SAW dihampiri oleh Malaikat Jibril.
Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril : “Wahai Jibril, kenapa Matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?”
“Ya Rasulullah, Matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang menghalanginya.” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya lagi : “Wahai Jibril, berapa jumlah Malaikat yang menghalangi matahari saat ini?”
“Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat.” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya lagi : “Apa gerangan yang menjadikan Malaikat menutupi Matahari?”
Kemudian Malaikat Jibril menjawab : "Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70 ribu Malaikat agar membacakan shalawat kepada salah satu umatmu.”
“Siapakah dia, wahai Jibril?” tanya Rasulullah SAW.
“Dialah Muawiyah…!!!” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya lagi : “Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah sehingga saat ia meninggal mendapatkan
kemuliaan yang sangat luar biasa ini?”
Malaikat Jibril menjawab : “Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca surat Al-Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap keadaan
selalu membaca Surat Al-Ikhlas.”
Malaikat Jibril melanjutkan
penuturannya : “Dari itulah Allah SWT mengutus sebanyak 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat kepada umatmu yang bernama Muawiyah tersebut.”

SubhanAllah..

Agar Kita Dikenal Rasulullah SAW



Dikisahkan, ada seorang lelaki yang tidak pernah membaca sholawat nabi. Suatu ketika dia bermimpi berjumpa dengan Rasulullah. Tapi yang mengherankan, Rasulullah justru berpaling muka darinya.
Heran atas apa yang dilihatnya, lelaki itu memberanikan diri bertanya,

“Wahai Rasulullah. Apakah anda marah kepadaku?”

“Tidak.”

“Mengapa anda tidak memandang ke arah saya?”

“Karena aku tidak mengenalmu.”

“Bagaimana bisa? Aku adalah salah satu dari umat anda. Ulama meriwayatkan bahwa anda mengenal umat anda seperti seorang ibu pada anak kandungnya.”

“Para ulama benar. Tetapi kamu tidak pernah menyebutku dalam sholawat. Aku mengenal umatku sesuai jumlah sholawat yang mereka baca untukku.”

Lelaki itu tiba-tiba terbangun. Dia berjanji pada dirinya, mulai hari itu akan membaca sholawat nabi seratus kali dalam sehari. Dan akhirnya dia bisa menjalankan janjinya itu.
Dalam kesempatan lain, lelaki itu bermimpi lagi bertemu Rasulullah. Beliau bersabda,

“Sekarang aku mengenalmu dan kelak akan memberikan syafaat kepadamu.”

Bahagia lelaki itu mendengarkan kata-kata dari orang yang sangat dicintainya itu.

Ciri - Ciri Orang Sholeh

1. Kuning pucat warna kulitnya, sebab sering tidak tidur di waktu malam hari, dalam istilah tasawuf namanya "as-Sahar", karena taqarrub kepada Allah dengan memperbanyak melaksanakan shalat-shalat sunnah dan ibadah-ibadah lainnya.

2. Rabun kedua matanya, karena banyak menangis dan takut kepada Allah SWT.

3. Pecah-pecah kedua belah bibirnya, karena sering menjalankan puasa-puasa sunnah.



[ Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ]