Akan tetapi setiap kali datang bulan Rabiul Awal (Maulid) pemuda tersebut mencuci bajunya, memakai wewangian, membersihkan dirinya dan mengadakan walimah (jamuan makan) serta membaca Maulid Nabi SAW. Dan hal tersebut menjadi rutinitas sepanjang hidupnya.
Dan ketika
dia meninggal masyarakat mendengar bisikan: "Wahai penduduk Basrah,
datangilah jenazahnya salah satu wali Alloh, sesungguh dia mulia
disisiNya". Maka masyarakat datang berduyun-duyun menghadiri jenazah dan
pemakaman pemuda tersebut.
Dalam tidur, para penduduk bermimpi bahwa pemuda tersebut diagungkan dengan mengenakan pakaian sutera dan penduduk bertanya: "Dengan sebab apa kamu memperoleh keutamaan ini?"
Pemuda menjawab: "Karena telah mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad SAW".
Dalam tidur, para penduduk bermimpi bahwa pemuda tersebut diagungkan dengan mengenakan pakaian sutera dan penduduk bertanya: "Dengan sebab apa kamu memperoleh keutamaan ini?"
Pemuda menjawab: "Karena telah mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad SAW".
No comments:
Post a Comment